Muslim tidak berkata kasar

11:22 am
Be a muslim, say no to sarcasm

Ciri khas seorang muslim adalah bertutur dengan kata-kata yang baik. Bila tidak sedang bertutur dengan kata-kata baik, ia diam. Begitu yang digambarkan oleh Rasulullah saw dalam haditsnya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka hendaklah ia berkata baik atau diam”. (Bukhari dan Muslim). Dengan karakter seperti ini, tentu tidak ada tempat buat kata-kata sarkas atau pun membully orang.


Allah pun telah memperingatkan hamba-Nya untuk tidak mengolok-olok seorang muslim baik dengan kata sarkas atau pun sindiran. “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum memperolok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain, karena boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olok itu) lebih baik dari wanita yang mengolok-olok, dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan buruk sesudah iman dan barang siapa tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.(QS 49 :11).
Nah, itu lah karakter seorang yang beriman.
Sarkasme itu justru ada pada karakter orang yang tidak beriman. Ingat apa ucapan orang kafir quraisy saat mengejek Rasulullah? (Tidak ingat karena belum lahir? Ye.. memangnya ga baca siroh nabi?). Kafir quraisy mencela Rasulullah dengan tuduhan majnun, yang artinya gila. Na’udzubillahi min dzalik. Tapi kemudian Allah membela Rasul-Nya. Dalam surat Al-Qolam ayat 2-4 Allah berfirman: “Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila. Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Allah mengganti kata-kata sarkas kaum kafir Quraisy dengan pujian.
Masih dalam surat Al-Qolam, kemudian Allah memerintahkan agar tidak mengikuti orang yang suka mencela alias tukang sarkas. “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak.” (QS Al-Qolam 10-14).
Gara-gara orang itu punya banyak harta dan anak, akhirnya banyak yang menjadi pengikutnya walaupun orang itu tukang berkata kasar. Itu dilarang. Begitu juga jangan karena orang itu pintar bermain musik, lagunya asyik-asyik, tapi kita gandrung dengan orang itu walaupun dia tukang sarkas. Atau pelawak yang tidak bisa melawak kecuali dengan menghina orang. Gak banget deh ngikutin orang itu.
Surat Al-Qolam tadi juga menjadi renungan bagi kita bahwa dalam menjalankan kebaikan dan menyeru pada kebenaran, kita akan dihadapkan pada tindakan bullying dari orang lain baik berupa perbuatan maupun kata-kata sarkas. Jangan menyerah dengan hal itu, karena itu sunnatullah. Jangan takut dengan kata-kata sarkas “sok suci”, “biar dibilang alim”, dll.


 

Referensi :
http://muslimmuda.wordpress.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »