Sabtu, 17 September 2016
Di siang hari dengan panas yang cukup menyengat, kupacu sepeda motorku menuju stasiun jakarta kota, kuambil jalan dari sunter melewati kemayoran, meskipun agak-agak lupa.. :D. Terbukti harusnya begitu sampai gunung sahari, langsung ambil kanan melalui jalan kecil agar bisa langsung lewat pangeran jayakarta, tapi malah kulewati terus sampai lampu merah, akhirnya kupilih untuk putar balik agar bisa tetap lewat pangeran jayakarta.
Jalan lumayan lancar, namun begitu sampai ujung jalan pangeran jayakarta, kemacetan ternyata sudah menantiku hingga lampu merah kota, dengan sabar kulewati jalanan macet ini, Alhamdulillah tidak berapa lama sampai juga aku di lampu merah kota.
Langsung kucari orang yang bisa kutanya tentang parkir motor, kebetulan ada lelaki yang mengenakan seragam LLAJ, menurutnya, klo mau parkir lebih baik di gedung dekat jalan kunir. Karena dikhawatirkan dekat stasiun kota tidak ada parkiran, itu juga yang aku khawatirkan.. :D
Sekitar 200 meter sebelum stasiun langsung kubelokkan motorku ke arah parkiran, dengan dipersilahkan masuk oleh petugas parkir, kujejerkan motor karisma ku ke dalam barisan. Seperti yang kuduga, ini adalah parkiran BNI, tertulis disitu khusus nasabah.. :D. Waduh mudah-mudahan tidak mengapa, agar petugas parkir tidak curiga, kuambil jalan melewati gedung masuk BNI. Hehe.. Alhamdulillah aman..
Dengan berbekal informasi hasil browsing tadi pagi langsung kucari loket pemesanan tiket kereta menuju cikampek, dengan bertanya pada satpam, ditunjuki lah untuk menuju loket kerata api lokal jarak jauh. Ku samperi petugas loket, ternyata jawabannya agak mengecewakan, tiket untuk kereta cikampek yang berangkat pukul 16.35 tidak bisa dipesan, harus langsung dibeli, loket penjualan nanti baru dibuka pukul 15.00. Waduh.. jawaban yang tidak mengenakkan, karena maksudku jika tiket sudah di tangan, nanti aku dan keluargaku bisa agak santai berangkat selepas sholat 'Ashar, tidak takut kehabisan tiket. Dengan penasaran kusamperi loket yang lain meskipun jawabannya sama, menurut penumpang yang sedang memesan, tiket itu bisa dipesannya klo H-7 , artinya tujuh hari sebelum keberangkatan.
Akhirnya aku melangkah pulang tanpa tiket di tangan, kujelaskan kepada keluargaku bahwa tiket tidak bisa dipesan. Sempat ada gagasan bahwa kita tetap berangkat habis 'Ashar, namun karena pertimbangan kemacetan di kota dan takut kehabisan tiket, akhirnya diputuskan jam setengah tiga langsung kita berangkat.
Sesampainya di stasiun kota langsung aku masuk antrian loket, cukup panjang antriannya. Pada petugas kubilang tujuan cikampek, 4 orang. Aku, ibu, istri dan anakku. Per orang dikenakan harga 6rb. Kuajak keluargaku untuk masuk pintu gerbang, disitu tertulis boarding pass, wah udah kaya pesawat pake acara boarding pass segala, apa emang begini ya, hehe.. maklumlah belum pernah naik kereta jarak jauh. Kutanyakan tiket yang kupegang ini tempat duduknya dimana, lalu dikasih lihat ke tiket bagian atas, "tanpa tempat duduk". Loh ini gak salah ya masa empat-empatnya tiket yang kupegang begini semua, waduh.. mudah-mudahan semua pada kuat, berdiri dalam kereta sampai cikampek.. :(
Setelah bergantian sholat 'Ashar kita berempat menunggu di jalur 8, ternyata setepah istriku ngobrol-ngobrol dengan sesama calon penumpang, itu tempat duduk memang begitu, pokonya klo dapat tempat duduk ya sudah, tidak perlu lihat-lihat nomor tiket lagi, berarti berebut dong ya.. Benar saja begitu jalur dibuka semua penumpang berdesakan masuk untuk mencari tempat duduk, kupilih untuk berjalan terus agak ke tengah kereta dengan harapan mendapatkan tempat duduk, paling tidak untuk ibu, istri dan anakku.
Alhamdulillah akhirnya kami berempat bisa dapat duduk, meskipun hawa dalam gerbong agak panas, tapi tidak mengapa yang penting duduk.. :D. Persis seperti yang dikatakan calon penumpang tadi, cari aja yang kosong, alias berebut.. :D
Sekian dulu ya, nanti kita lanjut lagi.. :)
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon